Minggu, 09 Mei 2010

Refleksi PKTIR 2009 LPM Penalaran UNM

Kegiatan saat pagi pun tak kalah menariknya, kami harus cepat bangun tapi saat mandi kami harus berganti-gantian, kami saling pengertian saja.Sarapan kami dibagi-bagikan setiap kamar dan konsumsinya sangat enak tapi lauknya pasti ada telurnya sampe-sampe aku menulis di papan uneg-uneg, “kok lauknya telur terus nanti kalau pulang bisulan “ (Mayangsari, SMA Tonasa Pangkep)
Demikian salah satu catatan harian yang ditulis peserta Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Remaja se Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang diadakan di Gedung SLB Makassar, tanggal 22-26 April 2009.Kegiatan yang menjadi agenda tahunan dari Lembaga Penelitian Mahasiswa ( LPM) PENALARAN UNM ini memang menyisakan banyak makna bagi para peserta.Ada yang sedih karena pada hari pertama harus berpisah dengan teman-teman sekolahnya.Mereka menganggap bahwa mereka tentunya akan merasa bosan selama 5 hari berada di lokasi pelatihan ini.Raut muka yang menyiratkan ketegangan memang menghiasi wajah para peserta di hari pertama.Kami dari steering comitte mengakali mereka dengan melakukan games cari teman.Di permainan ini para peserta mencari teman sebanyak-banyak nya dengan menanyakan nama, nomor telepon, asal sekolah dan pengalaman yang tidak pernah terlupakan dalam hidupnya.Setelah cukup waktu yang ditentukan para peserta mulai cair, mulai menemukan teman-teman dari berbagi daerah.Ada yang menulis pengalamannya yang dikejar anjing, lucu dan khas tulisan anak-anak SMA.Malam harinya pembukaan, rekan-rekan peserta dihibur oleh Dian Ekawaty.Artis lokal Makassar ini yang biasanya dibayar untuk menyanyi, rela menyisihkan penghasilannya untuk membayar sound system dan lighting untuk menghibur peserta.Panitia melalui tim humas nya memediasi agar di awal para peserta bisa terhibur sebelum masuk ke hari-hari yang berat.
Belajar sambil bermain
Hari ke 2 di lokasi diisi dengan materi pengembangan ide oleh Pembina LPM PENALARAN,Dr Jufri, S.Psi, M.Si.Materi ini sengaja diperadakan untuk lebih mengeksplorasi ide peserta agar terbuka dengan adanya materi ini.Selain materi, beberapa games seperti kapal pecah yakni para peserta naik ke wadah koran secara beramai-ramai agar mereka dapat bersatu dalam kebersamaan.
Saat turun ke lapangan tiba
Hari ketiga, Jumat 24 April 2009.Para peserta sudah siap-siap untuk turun ke beberapa lokasi penelitian.3 kelompok harus lebih awal turun mengambil data dikarenakan data yang diambil berada disekolah sementara sekolah sudah bubar sebelum shalat Jumat.Ada peserta dari Majene yang harus rela handponenya digigit monyet pada saat mengambil data di tepi kanal Pabbaeng-baeng seperti ditulis di catatan hariannya “thanks lagi buat pengalaman terjun kelapangan untuk penelitian, sampai HP_Q digigit monyet, hehehe”.
Belajar untuk menjadi
Sekolah memang telah menjadi penjara yang menakutkan.Setiap detik waktu telah menjadi getaran untuk mengubah perilaku siswa.Kecerdasan hanya diukur dari nilai matematis semata, tanpa mempedulikan apakah transformasi nilai seperti nilai-nilai sosial terhadap sebaya bisa ditumbuhkan.Sekolah ditumbuhkan menjadi begitu ekslusif, hanya mengagungkan materi dan pengetahuan semata tempat persaingan diantara sesama siswa ditumbuhkan.Maka tak heran jika selama ini marak tawuran antar pelajar di negeri ini, budaya narkoba dan seks bebas mulai merasuki siswa.Disini, peserta diajar untuk mengedepankan kebersamaan dengan makan bersama di ruangan panitia agar sedikit-sedikit budaya-budaya persaingan dapat dikikis.
Selamat jalan, sahabat kecil !
Malam terakhir di lokasi pelatihan selepas presentasi diisi dengan pertunjukan dari para peserta, stering maupun panitia.Peserta cowok bersama-sama menyanyikan 2 buah lagu.Tak ketinggalan lagu Ridho Irama, menunggu turut didendangkan.Esoknya, 26 April 2009 selepas mengikuti wisata ilmiah, para peserta mengikuti kegiatan penutupan.Akhirnya, selamat jalan sahabat kecil, semoga hari-hari kalian mengukir sejarah dalam perjalanan bangsa ini !
Baru saja berakhir, hujan disore ini
Menyisakan keajaiban melawan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan dan tak kan mengakuinya
Kesempatan seperti ini tak akan bisa dibeli
Bersamamu kuhabiskan waktu, senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya, janganlah berhenti
Tetaplah seperti ini

(Ipang, Sahabat Kecil)

Tidak ada komentar: